Nama :
Rofiq Hendra Wahyu Maulida
NPM :
19414774
Kelas : 3IB05
Tugas 3
Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda
pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama.
Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang
dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.
Perhitungan
Ekivalensi
Nilai Ekivalensi
Pengeluaran = Nilai Ekivalensi Penerimaan
Contoh:
Hari
ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. dua dan empat tahun kemudian
ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka jumlah uang tabungannya pada
tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 % adalah sebesar Rp 34.195
Metode Ekivalensi
Adalah metode yang
digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang waktu berbeda.
Nilai ekivalensi dari
suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1) Jumlah
uang pada suatu waktu
2) Periode
waktu yang ditinjau
3) Tingkat
bunga yang dikenakan
Istilah-istilah yang digunakan pada nilai ekuivalen dan penjelasannya :
1. Pv
= Present Value (Nilai Sekarang)
Nilai sekarang atau present value adalah
berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan
datang.
2. Fv
= Future Value (Nilai yang akan datang)
Nilai yang akan datang atau future value
adalah nilai uang di massa yang akan datang dengan tingkat bunga
tertentu.
3. An
= Anuity
Merupakan suatu rangkaian pembayaran
atau penerimaan secara cicilan yang pada umumnya sama besarnya serta dibayarkan
setiap masa tertentu dan masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian pokok
pinjaman serta bunganya.
4. I = Bunga (i = interest / suku bunga)
Bunga (Interest) adalah tambahan uang
sebagai jasa atas sejumlah modal yang ditanam atau kelebihan pembayaran dari
yang seharusnya.
5. n = Tahun ke-
6. P0 = pokok/jumlah uang yg
dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
7. SI = Simple interest dalam
rupiah
Metode yang digunakan pada setiap istilah :
Pengertian Payback Period :
Periode “Payback” menunjukkan berapa lamanya ( dalam
beberapa tahun ) pengembalian suatu investasi, suatu proyek atau usaha, dengan
memperhatikan teknik penilaian terhadap jangka waktu tertentu.
Periode “Payback” menunjukkan perbandingan antara “initial investment” dengan
aliran kas tahunan, dengan rumus sebagai berikut :
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai
investasi melalui penerimaan – penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi
tersebut juga untuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi.
Kelebihan dan Kelemahan Payback
Method
Kelebihan Payback Method :
1) Digunakan untuk mengetahui
jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang
besar dan sulit.
2) Dapat digunakan untuk menilai
dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko
yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya
cepat.
3) Cukup sederhana untuk memilih
usul-usul investasi.
Kelemahan Payback Method :
1) Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.
2) Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
3) Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih
belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya
sama
· Periode pengembalian lebih cepat : layak
· Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
· Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode
pengembalian yang lebih cepat yang dipilih
Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda
Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta dengan umur ekonomis 5
tahun, Syarat periode pengembalian 2 tahun, dengan tingkat bunga 12% per tahun,
dan arus kas pertahun adalah :
· Tahun 1 RP. 300 juta
· Tahun 2 Rp. 250 juta
· Tahun 3 Rp. 200 juta
· Tahun 4 Rp. 150 juta
· Tahun 5 Rp. 100 juta
Arus kas dan arus kas kumulatif
Tahun
|
Arus kas
|
Arus kas kumulatif
|
1
|
300.000.000
|
300.000.000
|
2
|
250.000.000
|
550.000.000
|
3
|
200.000.000
|
750.000.000
|
4
|
150.000.000
|
900.000.000
|
5
|
100.000.000
|
1.000.000.000
|
= 2,25 tahun atau 2
tahun 3 bulan
v Periode pengembalian lebih dari yang disyaratkan oleh perusahaan
maka usulan proyek investasi ini di tolak
Definisi
Tingkat pengembalian investasi yang
dihitung dengan mengambil arus kas masuk total
selama kehidupan investasi dan membaginya dengan
jumlah tahun dalam
kehidupan investasi. Tingkat pengembalian rata-rata tidak
menjamin bahwa arus kas masuk adalah sama pada tahun
tertentu; itu hanya jaminan yang kembali rata-rata
untuk tingkat rata-rata kembali.
average rate of return dapat dihitung dengan
Keuntungan neto tahunan / nilai investasi awal = nett income / initial
investment
Penilaian investasi dengan metode Average Rate of Return didasarkan pada
jumlah keuntungan bersih sesudah pajak.
Fungsi/Rumus AVERAGE RATE OF RETURN ( ARR ) :
Average Earning After Tax
ARR = ———————————————
Metode Average Rate of Return
Metode Average Rate of Return
-Metode Payback
-Metode Net Present Value
-Metode Internal Rate of Return
-Metode Profitability Index
-Metode Net Present Value
-Metode Internal Rate of Return
-Metode Profitability Index
- Metode masa pengembalian investasi
merupakan teknik penilaian terhadap
jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini
dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai
kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.
- Metode net present value
NPV adalah selisih antara
present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan
kas bersih di masa yang akan datang.
Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang
relevan.
·
Menghitung selisih nilai sekarang antara kas keluar (investasi) dengan kas
masuk (pendapatan) per tahun.
·
·
NPV = -Investasi+ Kas thn1 + Kas thn.2
+… Kas thn. n (1+ i ) 1 (1+ i ) 2 (1+ i ) n
·
dimana i adalah suku bunga bank.
·
Proyek dinilai layak jika NPV=positif.
·
- Metode profitability index
PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi
awal dibagi dengan investasi awal.
Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal
PI = Investasi awal
- Metode internal rate of return
MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan persent value biaya
sama dengan present value nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future
value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.
Nilai terminal S CIFt (1 + k ) n-t
PV Biaya = (1 + MIRR )n (1 + MIRR )n
dimana:
CIF t : aliran kas masuk pada periode t
MIRR : modified IRR
n : usia proyek
k : biaya modal proyek/tingkat keuntungan diinginkan
Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan
biaya modal/return diinginkan.
Kelemahan metode rata-rata kembalian investasi:
1. Belum
memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Menitik beratkan maslah akuntansi, sehingga
kurang memperhatikan data aliran kas dari investasi
3. Merupakan pendekatan jangka pendek.
ARR yang paling sering digunakan secara internal ketika memilih proyek.Hal
ini juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja proyek dan anak perusahaan
dalam sebuah organisasi.Hal ini jarang digunakan oleh investor,dan tidak boleh
digunakan sama sekali,karena:
1. Arus kas lebih penting untuk
investor,dan ARR didasarkan pada angka-angka yang termasuk non-tunai item
2. ARR tidak memperhitungakan nilai
waktu dari uang-nilai arus kas tidak berkurang dengan waktu sperti
halnya NPV dan IRR
3. Ini tidak menyesuaikan resiko lebih besar
untuk perkiraan jangka panjang
4. Ada alternative yang lebih baik yang tidak
signifikan lebih sulit untuk menghitung
NET PRESENT VALUE adalah selisih uang yang diterima dan uang yang
dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money.
Rumus time value of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai
uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita
harus mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang.
Bila...
|
Berarti...
|
Maka...
|
NPV > 0
|
investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi
perusahaan
|
proyek bisa dijalankan
|
NPV < 0
|
investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan
|
proyek ditolak
|
NPV = 0
|
investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan
perusahaan untung ataupun merugi
|
Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan
tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan
menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning
perusahaan.
|
Contoh kasus:
A pada hari ini mendapat pinjaman dari B sebanyak Rp 100 juta yang ingin
saya investasikan selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya untuk menanamkan
uang saya tersebut, yaitu :
1. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/thn,
2. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual
di akhir tahun dengan harga Rp 150 juta,
3. Beli emas sekarang dan dijual akhir tahun.
Agar dapat lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, A ingin
tahu berapa sih nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing
pilihan? Atau dengan kata lain, berapa rupiahkan uang yang akan A terima dari
masing-masing pilihan investasi seandainya hasil investasi tsb A terima
sekarang, bukannya satu tahun kedepan?NPV digunakan untuk menjawab pertanyaan
ini.
NPV merupakan hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan PV
penerimaan dari hasil investasi.
Rumus untuk menghitung Present Value adalah :
PV = C1 / (1 + r)
Dimana C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1.
r = Discount rate/ opportunity cost of capital.
Tingkat pengembalian/hasil investasi (%) dari investasi yang sebanding.
Sedangkan rumus untuk menghitung NPV adalah :
NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))
Dimana C0 = Jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran,
maka menggunakan bilangan negatif).
Untuk menghitung NPV Deposito, saya menggunakan discount rate (r) sebesar 4
%. Angka ini saya ambil dari tingkat bunga tabungan.
Jadi ,
NPV Deposito = (-100 jt) + (108 jt / ( 1 + 0,04 ))
= (- 100 juta) + 103,85 juta
= 3,85 juta
Lumayan juga nih hasilnya.
Untuk menghitung NPV Rumah, saya gunakan discount rate 12 % untuk
mengakomodasi tingkat risiko.
NPV Rumah = (- 100 jt + 10 jt) + (150 jt / ( 1 + 0,12))
= ( - 90 jt) + 133,93 jt
= 43,93 jt
Wow, makin kaya aja keliatannya.
Untuk menghitung NPV Emas, discount rate-nya 0 %, karena emas meskipun
berfungsi sebagai store of value / alat penyimpan kekayaan, emas tidak
memberikan hasil.
NPV Emas = (- 100 jt) + ( 100 Jt / (1 + 0,00))
= 0 jt
Untuk berikutnya mari ita coba menghitung harga emas 10 tahun kemudian:
Harga Oktober 1998 adalah USD 300/oz dan harga Oktober 2008 adalah USD
900/oz.
Dengan penghitungan sederhana, saya peroleh rata-rata kenaikan harga emas
adalah 20%/thn.
Jadi penghitungan ulang untuk NPV Emas adalah :
NPV Emas = ( -100 jt) + (120 jt / (1+0,00))
= (- 100 jt) + 120 jt
= 20 jt
Internal Rate of Return (IRR) adalah metode
peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa datang.
rumus:
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower % rate)
Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower % rate)
Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%
Contoh 2:
Informasi berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd:
Net Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714
NPV pada biaya 30% dari modal: ($ 2937)
Hitung Internal Rate of Return.
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%
Contoh 2:
Informasi berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd:
Net Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714
NPV pada biaya 30% dari modal: ($ 2937)
Hitung Internal Rate of Return.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 1714 + 2937 = $ 4.651
IRR = + 25% (1714 / 4651) * (30% - 25%) = 26,84%
Jarak antara 2 NPV = 1714 + 2937 = $ 4.651
IRR = + 25% (1714 / 4651) * (30% - 25%) = 26,84%
Jika IRR lebih besar dari biaya modal, terima proyek
tersebut.
Jika IRR kurang dari biaya modal, tolak proyek tersebut.
Jika IRR kurang dari biaya modal, tolak proyek tersebut.
Kelebihan :
· Memperhatikan nilai waktu dari uang
· Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan
· Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan
keputusan dapat membuat perkiraan bila r (discount rate) sulit
diketahui.
Kekurangan:
· Perhitungan lebih sulit bila tidak
menggunakan komputer, karena harus dicoba-coba (trial and error).
· Tidak membedakan proyek yang mempunyai
perbedaan ukuran dan keadaan investasi.
Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali.
Contoh Kasus :
Ekuivalen nilai sekarang
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan seharga
Rp 30.000.000,. Dengan peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp
1.000.000,- per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu
memiliki nilai jual Rp 40.000.000,-.Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun,
dengan present worth analysis, apakah pembelian tanah tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
NPV = 40.000.000(P/F,12%,8) – 1.000.000(P/A,12%,8) – 30.000.000
NPV = 40.000.000(0.40388) – 1.000.000(4.96764) – 30.000.000
NPV = – 8.877.160
Oleh karena NPV yang diperolehĂ < 0, maka pembelian peralatan
tersebut tidak menguntungkan.
Ekuvalen Nilai Tahunan
Contoh 1:
Biaya masuk perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya
masuk perguruan tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah
mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan
fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut
:
·
Rate = 8%
·
Nper = 20
·
Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
·
Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
·
Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19
Contoh 2:
Setiap bulan kita menabung dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita
adalah 10.000.000, bunga bank pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan
bunga dan biaya administrasi, berapa uang yang akan kita dapat 20 tahun yang
akan datang?, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk
parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
·
Rate = 6%/12, dibagi 12 karena angsuran 250.000 dilakukan perbulan
·
Nper = 20×12 = 240, dikali 12 karena angsuran dilakukan per bulan
·
Pmt = -250000, nilai yang ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda
cashflow kita mengeluarkan uang
·
Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
·
Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 148,612,268.55
Yang perlu diperhatikan dalam penggunakan fungsi fv adalah satuan untuk
parameter rate, nper dan pmt haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus
bulan semua, jika ada yang bersatuan tahun maka harus dikonversi ke satuan
bulan.
Sumber :
http://budi2one.blogspot.co.id/2013/11/analisis-ekivalensi.html