Psikolog Minta Masyarakat dan Media Empati terhadap Keluarga Korban
Kecelakaan AirAsia
Masyarakat dan media massa diminta untuk menghargai ruang privat keluarga
korban AirAsia QZ8501, dengan tidak menjadikan kesedihan atas musibah ini
sebagai sebuah eksploitasi informasi.
Himpunan Psikologi Indonesia menyiapkan puluhan tenaga sukarelawan
di bidang psikologi, untuk mendampingi keluarga korban kecelakaan pesawat
AirAsia QZ8501. Pendampingan ini diperlukan untuk mencegah efek yang dapat
timbul, atas kesedihan mendalam yang dialami keluarga korban.
Juru bicara Himpunan Psikologi Indonesia, Margaretha mengatakan, kesempatan
mengalami kesedihan secara alamiah oleh keluarga korban, merupakan salah satu
upaya mengatasi kesedihan itu sendiri.
“Memberikan kesempatan bagi para keluarga untuk bisa merasakan
kesedihannya, untuk bisa mengalami kesedihannya secara alamiah, karena memang
orang ketika menghadapi duka itu prosesnya bisa sangat individual, dan ada juga
orang-orang yang memang cukup mampu untuk menempuh atau melampaui kesedihannya
ini secara alamiah. Tentu saja selain itu, ada juga orang-orang yang mungkin
butuh bantuan secara psikologis oleh profesional, psikolog, misalkan
orang-orang yang memang punya kedukaan berlebihan, atau mungkin dulunya pernah
mengalami trauma tertentu terkait dengan ditinggal pergi oleh keluarga
terkasih,” ujar Margaretha.
Maraknya pemberitaan mengenai musibah kecelakaan pesawat oleh
media massa, seringkali mengabaikan sisi privasi seseorang, maupun etika dalam
pemberitaan. Tidak jarang kesedihan dan duka keluarga korban menjadi materi
pemberitaan yang banyak dieksploitasi media massa. Margaretha mengatakan, peran
media massa untuk mambantu proses pemulihan trauma dan kesedihan keluarga
korban, dapat dilakukan dengan tidak terlalu mengeksploitasi kesedihan sebagai
materi pemberitaan.
“Kita perlu memahami bahwa empati ini menjadi dasar dari proses
pemberitaan. Tentu saja kita juga sadari bahwa keluarga akan membutuhkan
informasi, tapi informasi yang seperti apa dan bagimana cara menyampaikannya,
tentu saja harus disampaikan secara empatik. Apa yang dimaksud dengan empatik,
kita tidak melulu untuk fokus pada penderitaan korban, tapi juga untuk melihat
hal-hal lain disamping fenomena ini, karena kalau kita hanya fokus pada
kesedihan itu seperti mengeksploitasi kesedihan atau kedukaan seseorang. Media
bisa berperan, fokus juga kegiatan pada kegiatan-kegiatan sukarelawan, apa-apa
saja yang terjadi pada fenomena ini bukan hanya sekedar kedukaan. Itu akan
menjadi masukan dan pendidikan juga bagi masyarakat, betapa orang bisa saling
membantu, dan itu akan menjadi hal yang lebih positif daripada kita sekedar
mengeksploitasi kesedihan dari keluarga penumpang,” tambah Margaretha.
Margaretha mengungkapkan bahwa eksploitasi berlebihan atas
kedukaan seseorang, dapat menimbulkan efek lain yang kurang baik bagi keluarga
korban di kemudian hari.
Terkait privasi keluarga korban yang tidak menginginkan
eksploitasi berlebihan dari peristiwa yang membuat sedih, Kepala Bidang
Kedokteran dan Kesehatan sekaligus tim DVI Polda Jawa Timur, Komisaris Besar
Polisi Budiyono akan langsung menyerahkan jenasah penumpang pesawat AirAsia
QZ8501 yang sudah berhasil diidentifikasi, kepada keluarga korban tanpa melalui
upacara resmi. Hingga hari Minggu (4/1), sudah 9 jenasah berhasil
diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
“Atas permintaan dari keluarga, keluarga tidak menginginkan adanya
seremonial dalam penyerahan, saya langsung meyerahkan yang jelas tidak ada
upacara-upacara secara formal,” kata Budiyono.
Analisa : Terjadi sebuah tragedi dan
pembicaraan atau berita nya terlalu berlebihan terhadap korban sehingga membuat
keluarga para korban tertekan. Dan kurang nya kepedulian terhadap sesama.
Penyebab
:
Eksploitasi secara berlebihan mengenai suatu tragedi atau kejadian, dan kurang
nya kepedulian terhadap berita dan orang yang menjadi korban kejadian tersebut.
Solusi
:
Tidak berlebihan membicarakan suatu tragedi atau kejadian sehingga tidak
membuat seseorang merasa tertekan dan mempunyai sikap kepedulian yang tinggi terhadap
sesama.
Sumber : http://www.voaindonesia.com/content/psikolog-minta-masyarakat-dan-media-empati-terhadap-keluarga-korban-kecelakaan-airasia/2585041.html
Sumber : http://www.voaindonesia.com/content/psikolog-minta-masyarakat-dan-media-empati-terhadap-keluarga-korban-kecelakaan-airasia/2585041.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar